kinerja kepala sekolah
INDIKATOR 5
INDIKATOR 5
INDIKATOR KEBERHASILAN
Tingkat upaya mengkomunikasikan arahan untuk memotivasi guru aktif terlibat dalam kegiatan komunitas belajar yang berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran.
TARGET PERILAKU
1. Kepala Sekolah menyampaikan informasi dengan tepat, mudah dipahami, dan relevan dengan peningkatan pembelajaran.
PERILAKU YANG DIANJURKAN
Memilih kata-kata yang jelas dan mudah dipahami untuk mengkomunikasikan informasi tentang komunitas belajar.
Menyusun informasi dengan urutan yang logis dan mudah diikuti.
Menjelaskan tujuan dan manfaat komunitas belajar dari sudut pandang dan kepentingan guru serta dampaknya pada peningkatan kualitas pembelajaran.
PERILAKU YANG DIHINDARI
Menggunakan bahasa atau istilah yang terlalu teknis atau jargon tanpa penjelasan yang mudah dipahami.
Menyampaikan informasi secara acak atau tanpa struktur yang jelas.
Menjelaskan tujuan dan manfaat komunitas belajar sebatas dari sudut pandang regulasi dan kepentingan satuan pendidikan.
2. Kepala Sekolah menggunakan data yang relevan untuk mendukung efektivitas komunitas belajar.
PERILAKU YANG DIANJURKAN
Melakukan analisis data yang objektif dan akurat untuk menjelaskan pentingnya komunitas belajar.
Menyajikan data dan temuan dalam format yang jelas dan mudah dimengerti, seperti melalui grafik, tabel, atau infografis.
Menunjukkan cerita praktik baik sebagai bukti efektivitas komunitas belajar dalam peningkatan kualitas pembelajaran.
PERILAKU YANG DIHINDARI
Menganalisis data dengan cara yang tidak tepat atau tidak mendukung pentingnya komunitas belajar.
Membanjiri audiens dengan terlalu banyak data atau informasi teknis yang sulit dipahami.
Menunjukkan praktik baik yang tidak relevan dengan peran komunitas belajar dalam peningkatan kualitas pembelajaran.
3. Kepala Sekolah melibatkan audiens sepanjang presentasi yang meliputi perhatian, interaksi, dan respon aktif.
PERILAKU YANG DIANJURKAN
Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens.
Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk memberikan komentar atau pertanyaan, mendorong dialog dua arah.
Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka.
PERILAKU YANG DIHINDARI
Berbicara tanpa henti tanpa memberikan kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi atau merespon.
Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-verbal dari audiens yang mungkin menunjukkan kebosanan atau kebingungan.
Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling, diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya.