kinerja kepala sekolah
INDIKATOR 3
INDIKATOR 3
INDIKATOR KEBERHASILAN
Tingkat upaya melakukan presentasi persuasif tentang program sekolah berbasis data dan berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran.
TARGET PERILAKU
1. Kepala Sekolah menyampaikan informasi dengan tepat, mudah dipahami, dan relevan dengan peningkatan pembelajaran.
PERILAKU YANG DIANJURKAN
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan.
Menyoroti detail penting dari program sekolah yang berkaitan langsung dengan peningkatan kualitas pembelajaran.
Menjelaskan bagaimana program tersebut relevan dan mendukung tujuan umum sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
PERILAKU YANG DIHINDARI
Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak tanpa disertai penjelasan yang mudah dipahami.
Menyampaikan semua detail program sehingga tidak terlihat hubungan antara program dengan peningkatan kualitas pembelajaran.
Gagal menghubungkan program dengan tujuan keseluruhan sekolah atau manfaatnya bagi proses pembelajaran.
2. Kepala Sekolah menggunakan data yang relevan untuk mendukung efektivitas program sekolah.
PERILAKU YANG DIANJURKAN
Melakukan analisis data yang objektif dan akurat untuk menjelaskan pentingnya program sekolah.
Menyajikan data dan temuan dalam format yang jelas dan mudah dimengerti, seperti melalui grafik, tabel, atau infografis.
Menunjukkan hasil analisis data dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah, khususnya peningkatan kualitas pembelajaran.
PERILAKU YANG DIHINDARI
Menganalisis data dengan cara yang tidak tepat atau tidak mendukung pentingnya program sekolah.
Membanjiri audiens dengan terlalu banyak data atau informasi teknis yang sulit dipahami.
Gagal menunjukkan bagaimana data dan bukti yang disajikan secara langsung berhubungan dengan peningkatan kualitas pembelajaran.
3. Kepala Sekolah melibatkan audiens sepanjang presentasi yang meliputi perhatian, interaksi, dan respon aktif.
PERILAKU YANG DIANJURKAN
Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens.
Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk memberikan komentar atau pertanyaan, mendorong dialog dua arah.
Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka.
PERILAKU YANG DIHINDARI
Berbicara tanpa henti tanpa memberikan kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi atau merespon.
Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-verbal dari audiens yang mungkin menunjukkan kebosanan atau kebingungan.
Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling, diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya.