Inovator:
Amallia Nugrahaeni, S.Pd.
SMP Negeri 1 Tanjung
Hasil PISA 2023 masih menempatkan Indonesia di peringkat yang rendah. Rata-rata nilai PISA pada bidang literasi numerasi adalah 366 poin, berjarak 106 poin dari nilai rata-rata negara di dunia. Bahkan bidang literasi numerasi menjadi bidang dengan jumlah terbanyak dengan peserta didik yang masih memiliki kemampuan level rendah dibawah level dua. jumlahnya sebesar 82%. Berdasarkan hasil kemampuan numerasi siswa yang dilihat pada Rapor Pendidikan Indonesia 2023, presentase kemampuan numerasi siswa SMP/MTs/Sederajat di Indonesia hanya 40.63%. Hasil rapor pendidikan Indonesia pada asesmen kompetensi minimum, untuk Kabupaten Lombok utara tahun 2024 pada indikator numerasi tingkat SMP diperoleh hasil capaian pada kategori kurang yang artinya kurang dari 40% siswa mencapai kompetensi minimum.
Banyak siswa merasa bahwa numerasi adalah sesuatu yang sulit dan membosankan karena pendekatan yang digunakan masih bersifat konvensional dan tidak kontekstual. Hal ini berdampak pada rendahnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan numerasi. Melihat realitas tersebut, saya merancang dan menginisiasi sebuah program bernama "Rabu Numerasi" sebagai upaya strategis dan terstruktur dalam meningkatkan kemampuan numerasi siswa SMP. Program ini dirancang untuk dilaksanakan secara rutin setiap hari Rabu disatuan pendidikan tingkat SMP, sehingga menciptakan budaya belajar numerasi yang konsisten dan terjadwal. Nama "Rabu Numerasi" juga dipilih untuk memberikan identitas kuat dan mudah diingat bagi program ini.
Keunikan dari program Rabu Numerasi terletak pada penggunaan buku panduan khusus yang saya susun sendiri. Buku panduan ini merupakan modul pembelajaran numerasi yang dirancang secara sistematis, menarik, dan kontekstual. Isinya terdiri dari latihan soal numerasi, aktivitas permainan angka, studi kasus, dan tantangan logika yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Buku ini juga dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, dan ruang refleksi untuk siswa, sehingga proses belajar numerasi menjadi lebih menyenangkan.
Setiap sesi dalam buku Rabu Numerasi dibagi menjadi tema mingguan yang disesuaikan dengan level kognitif siswa dan kebutuhan pembelajaran. Dengan pendekatan ini, siswa akan belajar bagaimana menerapkan keterampilan numerasi dalam konteks kehidupan nyata.
Keunggulan dan Kebaharuan
Keunggulan
Terjadwal dan Konsisten
Berbasis Buku Panduan Khusus
Kontekstual dan Aplikatif
Meningkatkan Antusiasme Siswa
Melatih Kemampuan Bernalar dan Berpikir Kritis
Melibatkan Guru dan Orang Tua
Menjawab Permasalahan Makro dan Mikro
Mendorong Budaya Numeratif di Sekolah
Kolaboratif dan Interaktif
Dapat Direplikasi dan Diskalakan
Memiliki Progres yang Terukur dan Evaluasi Mingguan
Kebaharuan
Inovatif dalam pendekatan waktu belajar
Inovatif dalam media belajar
Inovatif dalam metode pembelajaran
Inovatif dalam membangun ekosistem
Inovatif sebagai solusi daerah
Tahapan Inovasi/Penggunaan Produk/Spesifikasi Produk
Tahapan Inovasi
Identifikasi Masalah. Rendahnya kemampuan numerasi siswa SMP berdasarkan hasil AKM dan Rapor Pendidikan.
Perumusan Solusi. Inisiasi program Rabu Numerasi sebagai waktu khusus dan konsisten untuk menumbuhkan budaya numerasi di sekolah.
Pengembangan Produk. Penyusunan buku panduan numerasi berbasis tema kontekstual dan pendekatan menyenangkan untuk siswa SMP.
Uji Coba dan Revisi. Program diterapkan di beberapa sekolah sebagai percontohan, disertai dengan evaluasi dan penyempurnaan konten.
Implementasi dan Evaluasi Berkala. Program dilaksanakan setiap Rabu secara serentak dengan pemantauan dan evaluasi mingguan untuk melihat progres siswa
Penggunaan Produk
Guru
Memfasilitasi pembelajaran numerasi berdasarkan panduan, memantau kemajuan siswa, dan memberi umpan balik mingguan.
Siswa
Mengikuti aktivitas numerasi yang kontekstual, menjawab latihan, dan melakukan refleksi diri.
Sekolah
Menyediakan waktu khusus setiap minggu, mengoordinasi pelaksanaan, dan mendukung keberlanjutan program.