Inovator:
Ni Wayan Kertiasih
SD Negeri 2 Pemenang Barat
JUITA PAGI (Jumat Iman, Taqwa, Peduli dan Berbagi) adalah program yang dikembangkan di SD Negeri 2 Pemenang Barat yang beralamatkan Jalan Raya Pemenang-Senggigi, Dusun Teluk Kombal, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara untuk meningkatkan keyakinan siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut serta menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Program ini juga untuk memupuk rasa peduli siswa terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat dengan berbagi rezeki melalui pengumpulan dana dari sisa belanja.
Dasar hukum
Pancasila sila ke-1 : Ketuhanan Yang Maha Esa.
Undang-undang Dasar 1945 pasal 29 ayat 1: Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Pancasila sila ke-2 : Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan sosial pasal 5 menyatakan bahwa: “setiap orang, keluarga, dan masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial”.
Permasalahan
Dalam dunia pendidikan pengembangan karakter sangat penting karena menjadi fondasi utama dalam membentuk pribadi siswa, bukan hanya sebagai manusia yang cerdas secara intelektual, tapi juga bermoral, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama serta lingkungan. Pendidikan karakter juga dapat membentuk pribadi siswa yang utuh, menyeimbangkan kecerdasan kognitif dan emosional, menyiapkan generasi yang siap hidup bermasyarakat dan mencegah prilaku negatif.
Isu Strategis
Iman dan Taqwa
Banyaknya kasus kekerasan, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, hingga korupsi menjadi tanda menurunnya nilai keimanan dan ketakwaan dalam kehidupan masyarakat. Banyak orang yang menjalankan ritual agama, tapi belum tentu mencerminkan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, amanah, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari. Pemimpin atau publik figur yang seharusnya menjadi contoh, justru terkadang terlibat dalam tindakan yang bertentangan dengan nilai keimanan dan ketakwaan. Pola pikir modern dan sekuler (sekuler adalah istilah yang merujuk pada sesuatu yang bersifat duniawi atau kebendaan, dan cenderung menjauhi hal-hal yang bersifat kerohanian dan keagamaan) yang mengesampingkan peran agama dalam kehidupan sehari-hari mengancam pembentukan karakter berbasis spiritualitas.
Peduli dan berbagi
Gaya hidup yang mementingkan diri sendiri dan mengejar materi membuat nilai empati dan kepedulian terhadap sesama menjadi luntur. Ketimpangan yang tinggi antara si kaya dan si miskin menuntut hadirnya sikap peduli dan berbagi secara nyata, baik dari individu maupun institusi. Kurikulum sekolah sering kali fokus pada akademik, kurang memberi ruang untuk pendidikan karakter tentang berbagi dan kepedulian sosial. Dalam beberapa kasus bencana atau konflik sosial, masih terlihat lemahnya solidaritas antar kelompok masyarakat atau antar suku/agama.
Metode Pembaharauan
Sebelum program JUITA PAGI diterapkan di SD negeri 2 Pemenang Barat kegiatan yang dikembangkan hanya berfokus pada keimanan dan ketaqwaan yang diisi dengan kegiatan ceramah oleh guru agama, ceramah yang disampaikan oleh siswa secara bergilir, serta pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an secara bersama-sama dan menghafal secara individu. Setelah program JUITA PAGI direncanakan dan diterapkan, kegiatan guru dan siswa menjadi bertambah yaitu ceramah yang biasanya hanya disampaikan oleh guru agama Islam saja, kini ceramah disampaikan oleh guru-guru yang dianggap mampu menyampaikan nilai-nilai keagamaan seperti guru kelas secara bergilir, membacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an secara bersama-sama, menghafal secara individu, mengadakan kegiatan shalat Dhuha, mengajak siswa bersedekah yang disisihkan dari belanja atau uang bekalnya setiap hari Jumat, selanjutnya dana-dana yang diperoleh diberikan kepada siswa yang kurang mampu berupa perlengkapan sekolah seperti baju seragam, sepatu, dan alat tulis, serta digunakan untuk membantu warga sekitar yang kurang mampu berupa sembilan bahan pokok. Pemberian bantuan ini dilakukan setiap saat sesuai dengan siswa yang membutuhkan sedangkan untuk warga sekitar bantuan diberikan pada saat Hari Guru Nasioal atau pada saat bulan Ramadan.
Keunggula dan kebaharuan
Program JUITA PAGI adalah program rutin yang dilaksanakan setiap hari Jumat pagi sebelum kegiatan pembelajaran di kelas yang berdampak buat pengembangan karakter warga sekolah (guru, pegawai dan siswa) seperti meningkatkan rasa keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta rasa peduli terhadap sesama melalui kegiatan berbagi dengan meyisihkan sedikit dari rezeki yang diterima. Selain sedekah dari siswa sedekah juga diperoleh dari guru, pegawai, orang tua/wali, alumni, serta donatur dari luar negeri.
Tahapan inovasi/Penggunaan Produk/Spesipikasi produk
Kegiatan JUITA PAGI dapat mencakup kegiatan keimanan dan ketaqwaan seperti memperbanyak shalat, berzikir, membaca Al-Qur’an, ceramah yang disampaikan oleh guru atau siswa secara bergilir dan kegiatan mengumpulkan sedekah. Pengumpulan sedekah tidak mesti dilalukan pada hari Jumat bisa jadi dilakukan pada hari lain khususnya sedekah dari laur warga sekolah. Program JUITA PAGI di SD Negeri 2 Pemenang Barat mengembangkan kegiatan yang bernafaskan Islam hal ini disebakan karena semua siswa beragama Islam.
Tujuan program JUITA PAGI adalah warga sekolah dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan rasa empati kepada sesama dan menciptakan keharmonisan antar warga sekolah dengan masyarakat sekitar.
Manfaat program JUITA PAGI adalah memberikan ketenangan batin, meningkatkan kualitas hidup, membuka pintu kebaikan, mendapat pandangan yang benar terhadap tujuan hidup atau membantu menghindari dosa, mendapat keselamatan di dunia dan di akhirat, meningkatkan rasa kebahagian, memperkuat koneksi sosial, meningkatkan rasa empati dan menciptakan keharmonisan antar warga sekolah dengan masyarakat sekitar.
Hasil program JUITA PAGI dalam hal keimanan dan ketaqwaan dapat menjadi pondasi yang kokoh untuk membangun kehidupan yang baik dan menjadi panduan dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, sedangkan kegiatan peduli dan berbagi dapat meningkatkan rasa persaudaraan, memotivasi untuk berbuat daik dan rasa bersyukur.