INOVATOR:
Astriana, S.Pd.
SMP Negeri 1 Tanjung
Dasar Hukum
Inovasi strategi pembelajaran ini berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menekankan pada pengembangan potensi peserta didik secara aktif melalui pembelajaran bermakna. Selain itu, Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan perlunya strategi pembelajaran yang menyesuaikan karakteristik peserta didik. Strategi CRA juga sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang mendorong pembelajaran berdiferensiasi, kontekstual, dan berbasis pada kebutuhan siswa.
Permasalahan
Di berbagai satuan pendidikan, masih ditemukan kesulitan siswa dalam memahami konsep geometri ruang, khususnya dalam membayangkan bentuk tiga dimensi, menghitung luas permukaan, dan volume. Hal ini diperparah dengan pendekatan pembelajaran yang masih bersifat abstrak dan minim keterlibatan siswa secara aktif. Isu strategis lainnya adalah rendahnya minat belajar dan kurangnya literasi numerasi yang berdampak pada hasil asesmen nasional.
Metode Pembaharuan
Pendekatan CRA (Concrete – Representational – Abstract) diterapkan sebagai metode pembaharuan. Pada tahap Concrete, siswa menggunakan alat peraga nyata (misalnya: model balok/kubus dari kardus, sedotan, atau LEGO). Tahap Representational dilakukan dengan menggambar jaring-jaring atau bangun ruang secara dua dimensi. Terakhir, tahap Abstract menekankan pada penggunaan simbol dan rumus matematis untuk menyelesaikan soal. Inovasi ini juga mengintegrasikan teknologi melalui penggunaan aplikasi geometri interaktif seperti Wordwall untuk menjembatani pemahaman visual siswa.
Keunggulan dan Kebaharuan
Keunggulan strategi ini terletak pada keterlibatan multisensori siswa yang meningkatkan pemahaman konseptual. Pendekatan ini juga memfasilitasi diferensiasi proses belajar, memungkinkan guru memberikan bimbingan sesuai dengan kesiapan dan gaya belajar siswa. Kebaharuannya adalah penggabungan antara pendekatan CRA dengan teknologi digital, serta kolaborasi dalam kelompok kecil berbasis tutor sebaya untuk memperkuat pemahaman antarsiswa.
Tahapan Inovasi
Analisis hasil belajar siswa serta asesmen diagnostik awal
Guru menyiapkan alat peraga dan media visual, serta menyusun LKPD berbasis CRA.
Pembelajaran dilakukan secara bertahap (Concrete → Representational → Abstract) dalam kelompok kecil. Siswa memanipulasi benda nyata, menggambarkan, lalu menerapkan rumus.
Dilakukan refleksi bersama siswa dan evaluasi hasil belajar melalui asesmen formatif dan sumatif.
Inovasi dievaluasi dan disempurnakan berdasarkan umpan balik siswa dan guru.
Tujuan Inovasi
Tujuan inovasi strategi pembelajaran CRA adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep bangun ruang melalui pendekatan bertahap dari konkret ke abstrak. Inovasi ini juga bertujuan menumbuhkan kemampuan visual-spasial, meningkatkan motivasi belajar, serta memfasilitasi pembelajaran berdiferensiasi sesuai kebutuhan siswa. Selain itu, strategi ini mengembangkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan literasi numerasi. Integrasi teknologi pembelajaran seperti GeoGebra dan alat peraga digital juga mendukung pengalaman belajar yang lebih interaktif dan bermakna. Dengan demikian, siswa lebih siap menghadapi asesmen dan memiliki pemahaman mendalam terhadap materi bangun ruang secara konseptual dan aplikatif.
Manfaat Inovasi
Bagi Siswa
Memudahkan pemahaman konsep bangun ruang melalui pengalaman nyata dan visual.
Meningkatkan motivasi, keaktifan, dan rasa percaya diri dalam belajar matematika.
Mengembangkan kemampuan berpikir logis, visual-spasial, dan pemecahan masalah.
Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, bermakna, dan sesuai gaya belajar masing-masing.
Menumbuhkan kemampuan bekerja sama dan berkomunikasi melalui diskusi kelompok dan tutor sebaya.
Bagi Guru
Membantu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan pendekatan bertahap dan sistematis.
Mempermudah dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa melalui observasi tiap tahap CRA.
Menyediakan variasi strategi pembelajaran yang efektif dan kontekstual.
Meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan media konkret dan teknologi pembelajaran.
Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas pembelajaran matematika yang inovatif dan adaptif.
Mendukung pencapaian profil pelajar Pancasila, khususnya dalam aspek bernalar kritis dan bekerja sama.
Memberikan kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan hasil Asesmen Nasional.
Hasil Inovasi
Hasil dari inovasi strategi pembelajaran CRA pada materi bangun ruang menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep siswa, terutama dalam menghubungkan bentuk konkret dengan representasi visual dan simbol matematika. Siswa menjadi lebih aktif, termotivasi, dan percaya diri dalam menyelesaikan soal geometri ruang. Mereka mampu memvisualisasikan bangun ruang, menggambar jaring-jaring, serta menghitung luas permukaan dan volume dengan lebih akurat. Pembelajaran berlangsung lebih kolaboratif melalui diskusi kelompok dan tutor sebaya, serta memanfaatkan teknologi pembelajaran seperti GeoGebra atau Wordwall.