Inovator :
Diah Fatnawati, S.Pd
SMP Negeri 2 Pemenang
Sekolah bukan hanya tempat untuk belajar secara akademis, tetapi juga menjadi wadah pengembangan karakter, kreativitas, serta nilai-nilai kebudayaan dan kebersamaan. Dalam era yang serba digital dan individualistik saat ini, penting bagi sekolah untuk menciptakan ruang yang mendorong peserta didik agar tetap mencintai budaya bangsa serta memiliki semangat gotong royong dan kebersamaan.
Melalui program SABATYA (Sabtu Seni dan Budaya), sekolah berupaya menghadirkan kegiatan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermakna bagi perkembangan karakter dan keterampilan siswa. Program ini dilaksanakan setiap hari Sabtu dengan dua fokus utama, yaitu pentas seni sebagai sarana ekspresi dan pengembangan bakat, serta kegiatan gotong royong untuk menanamkan nilai kerja sama, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Dengan menghadirkan nuansa seni dan budaya lokal maupun nasional, SABATYA juga bertujuan untuk melestarikan warisan budaya yang mulai terlupakan oleh generasi muda. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ruang apresiasi sekaligus pelatihan informal yang mampu membentuk pribadi siswa yang berbudaya, kreatif, dan peduli terhadap sesama.
Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, SABATYA juga merupakan respon terhadap kebutuhan peserta didik akan ruang berekspresi yang positif di luar pelajaran formal. Banyak siswa yang memiliki potensi dan minat dalam bidang seni seperti tari, musik, teater, lukis, dan sastra, namun belum mendapatkan kesempatan untuk menyalurkannya secara rutin dan terarah di lingkungan sekolah. Dengan adanya kegiatan pentas seni yang dilaksanakan secara berkala, siswa dapat tampil dan menunjukkan bakat mereka sekaligus belajar menghargai karya orang lain.
Di sisi lain, nilai-nilai gotong royong yang merupakan ciri khas budaya Indonesia perlu terus ditanamkan sejak dini. Dalam kegiatan gotong royong, siswa tidak hanya diajak membersihkan lingkungan sekolah, tetapi juga dilibatkan dalam kegiatan sosial yang membentuk rasa tanggung jawab, kepedulian, serta kerjasama antarsesama warga sekolah. Kegiatan ini memperkuat hubungan sosial antar siswa dan mempererat kebersamaan antara guru, siswa, dan warga sekolah lainnya.
Melalui integrasi kegiatan seni dan gotong royong dalam program SABATYA, diharapkan terbentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya akan nilai-nilai budaya, berkarakter kuat, serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Program ini juga menjadi bukti bahwa sekolah mampu menjadi pusat kegiatan pembentukan karakter dan budaya positif di tengah masyarakat. Dengan demikian, SABATYA tidak hanya menjadi program rutin, tetapi juga menjadi bagian penting dari upaya sekolah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang menyenangkan, inklusif, dan berbudaya.
Dasar Hukum
Pelaksanaan program SABATYA (Sabtu Seni dan Budaya) mengacu pada beberapa dasar hukum dan kebijakan pendidikan nasional yang mendukung pengembangan karakter, pelestarian budaya, serta pembelajaran berbasis kegiatan, antara lain:
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 19 ayat (1) menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti,
Mendorong satuan pendidikan untuk mengembangkan kegiatan di luar jam pelajaran sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa, termasuk melalui kegiatan seni, budaya, dan gotong royong.
Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah,
Menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental,
Mendorong semua lembaga, termasuk sekolah, untuk menanamkan nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Yang mendukung integrasi nilai-nilai utama (religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas) dalam kegiatan pembelajaran maupun non-pembelajaran.
Permasalahan
Pelaksanaan program SABATYA (Sabtu Seni dan Budaya) dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan yang muncul di lingkungan sekolah, antara lain:
Minimnya Wadah Ekspresi Seni dan Budaya
Banyak peserta didik yang memiliki bakat dan minat dalam bidang seni dan budaya, namun belum tersedia ruang atau kegiatan rutin yang dapat menampung dan mengembangkan potensi tersebut secara maksimal.
Kurangnya Kepedulian Terhadap Nilai-Nilai Budaya Lokal
Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, minat siswa terhadap budaya lokal mulai menurun. Banyak yang lebih mengenal budaya luar dibandingkan budaya daerahnya sendiri.
Menurunnya Semangat Gotong Royong di Kalangan Siswa
Semangat kerja sama dan kepedulian sosial di antara siswa cenderung melemah, terlihat dari kurangnya partisipasi dalam kegiatan kebersamaan, seperti kerja bakti atau kegiatan sosial lainnya.
Kegiatan Sabtu Kurang Terstruktur dan Kurang Menarik
Pada umumnya, hari Sabtu tidak digunakan secara optimal. Banyak sekolah yang belum memiliki program tetap yang mampu mengisi hari Sabtu dengan kegiatan yang bermanfaat, menarik, dan edukatif.
Kurangnya Penguatan Karakter Melalui Kegiatan Non-Akademik
Pendidikan karakter sering kali hanya ditekankan dalam pembelajaran formal, padahal kegiatan non-akademik seperti seni dan gotong royong merupakan sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai luhur.
Isu Strategis
Dalam pelaksanaan program SABATYA (Sabtu Seni dan Budaya), terdapat beberapa isu strategis yang menjadi perhatian utama dan menjadi dasar penguatan arah kebijakan program ini, antara lain:
Penguatan Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Non-Akademik
Kegiatan seni dan budaya serta gotong royong menjadi bagian penting dalam membentuk karakter siswa yang berintegritas, kreatif, mandiri, dan peduli terhadap sesama serta lingkungan. Isu ini sejalan dengan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang menjadi prioritas nasional.
Pelestarian Budaya Lokal sebagai Bentuk Identitas Bangsa
Generasi muda perlu dikenalkan dan dilibatkan dalam pelestarian seni dan budaya lokal agar tidak tercerabut dari akar budaya bangsa. SABATYA menjadi strategi penting dalam menumbuhkan rasa cinta budaya sejak dini di lingkungan sekolah.
Optimalisasi Hari Sabtu sebagai Sarana Kegiatan Positif
Sabtu sebagai hari yang tidak selalu digunakan untuk pembelajaran formal sering kali kurang produktif. Dengan SABATYA, hari Sabtu menjadi media strategis untuk kegiatan pengembangan diri, kebudayaan, dan sosial yang edukatif dan menyenangkan.
Meningkatkan Partisipasi Siswa dalam Kegiatan Sekolah
Melalui kegiatan yang kreatif dan kolaboratif seperti pentas seni dan gotong royong, diharapkan dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap sekolah dan mempererat hubungan antar siswa maupun antara siswa dan guru.
Membangun Budaya Sekolah yang Humanis dan Inklusif
Isu penting lainnya adalah pentingnya membangun budaya sekolah yang ramah, terbuka, dan menghargai keberagaman. SABATYA menjadi sarana untuk membentuk lingkungan sekolah yang inklusif dengan mengangkat berbagai jenis seni dan budaya dari latar belakang siswa yang berbeda.
Metode Pembaharuan
Dalam rangka menjadikan program SABATYA (Sabtu Seni dan Budaya) sebagai kegiatan yang relevan, inovatif, dan berkelanjutan, diperlukan metode pembaharuan yang tepat. Pembaharuan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, perkembangan zaman, serta dinamika sosial budaya yang ada. Adapun metode pembaharuan yang diterapkan meliputi:
Integrasi Kegiatan Seni dan Budaya dengan Penguatan Karakter
Kegiatan pentas seni tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai karakter seperti tanggung jawab, percaya diri, kerja sama, dan toleransi. Konten seni yang ditampilkan diarahkan agar selaras dengan nilai-nilai pendidikan karakter.
Pendekatan Partisipatif dan Kolaboratif
Guru, siswa, dan orang tua dilibatkan secara aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa memiliki dan memperkuat kolaborasi antar warga sekolah. Misalnya, melalui kerja kelompok untuk mempersiapkan pertunjukan seni atau kegiatan gotong royong.
Pemanfaatan Teknologi Digital
Sebagai bentuk inovasi, dokumentasi kegiatan ditampilkan melalui media sosial sekolah atau website sebagai bentuk apresiasi dan publikasi. Selain itu, pelatihan seni juga bisa dilakukan secara blended learning dengan mengakses tutorial atau referensi daring.
Penerapan Model Tematik Bulanan
Untuk menjaga keberagaman dan keberlanjutan program, setiap bulan dapat diangkat tema tertentu, seperti “Bulan Budaya Daerah”, “Bulan Musik Tradisional”, atau “Bulan Karya Siswa”. Ini memberikan arah yang lebih jelas serta ruang eksplorasi yang lebih luas bagi peserta didik.
Evaluasi dan Refleksi Berkala
Evaluasi dilakukan secara rutin untuk mengetahui efektivitas kegiatan dan umpan balik dari siswa maupun guru. Hasil evaluasi digunakan untuk menyusun strategi peningkatan kualitas program SABATYA ke depan.
Pemberdayaan Komunitas dan Narasumber Lokal
Menghadirkan pelaku seni atau budayawan lokal sebagai pembina atau narasumber dalam kegiatan SABATYA untuk memberikan wawasan langsung dari praktisi, serta menjalin hubungan baik antara sekolah dan masyarakat.
Keunggulan dan kebaharuan
Keunggulan Program:
Menumbuhkan Cinta Budaya Sejak Dini
SABATYA mendorong peserta didik untuk mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya lokal maupun nasional melalui pendekatan yang menyenangkan dan partisipatif.
Meningkatkan Kreativitas dan Rasa Percaya Diri
Kegiatan pentas seni memberi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan bakat mereka, sehingga tumbuh rasa percaya diri, kreativitas, dan keberanian tampil di depan umum.
Membentuk Karakter dan Sikap Sosial Positif
Melalui kegiatan gotong royong dan kolaboratif, siswa dilatih untuk peduli terhadap lingkungan, bekerja sama, dan bertanggung jawab terhadap tugas bersama.
Memanfaatkan Hari Sabtu secara Produktif
SABATYA mengisi hari Sabtu dengan kegiatan edukatif yang bermakna, menyenangkan, dan jauh dari kesan monoton atau membosankan.
Mendorong Keterlibatan Seluruh Warga Sekolah
Program ini melibatkan siswa, guru, tenaga kependidikan, bahkan orang tua dalam perencanaan dan pelaksanaannya, sehingga menciptakan suasana sekolah yang inklusif dan harmonis.
Kebaruan Program:
Konsep Terpadu antara Seni, Budaya, dan Gotong Royong
Berbeda dari program ekstrakurikuler biasa, SABATYA menggabungkan unsur seni, budaya, dan kegiatan sosial dalam satu paket kegiatan terpadu setiap Sabtu.
Pendekatan Tematik dan Kontekstual
Program ini dirancang dengan tema bulanan atau musiman yang relevan dengan isu budaya, sosial, atau nasional, sehingga tetap dinamis dan kontekstual.
Pemanfaatan Teknologi Digital sebagai Media Apresiasi
Karya siswa, dokumentasi pentas, hingga testimoni peserta akan dipublikasikan melalui platform digital sekolah untuk meningkatkan apresiasi dan jangkauan.
Kolaborasi dengan Komunitas Budaya Lokal
SABATYA membuka ruang kolaborasi dengan komunitas seni dan budaya sekitar sekolah, menghadirkan praktisi langsung ke lingkungan sekolah sebagai inspirator bagi siswa.
Evaluasi Reflektif Berbasis Karakter
Tidak hanya menilai keberhasilan dari segi teknis atau penampilan, evaluasi program juga mengacu pada pertumbuhan karakter, tanggung jawab, dan kerja sama antarpeserta.
Untuk memastikan pelaksanaan program SABATYA berjalan efektif, terstruktur, dan berkelanjutan, inovasi dilakukan melalui tahapan yang sistematis sebagai berikut:
Tahap Perencanaan
Mengidentifikasi kebutuhan siswa dan potensi seni-budaya yang bisa dikembangkan.
Menyusun jadwal kegiatan dan tema bulanan program.
Membentuk tim pelaksana dan membagi peran serta tanggung jawab.
Menjalin kerja sama dengan komunitas seni lokal dan pihak terkait.
Menyusun anggaran dan kebutuhan perlengkapan kegiatan
Tahap Persiapan
Sosialisasi program kepada warga sekolah dan orang tua.
Pendataan minat dan bakat siswa dalam bidang seni dan budaya.
Menyiapkan tempat, alat, dan media pendukung kegiatan.
Pelatihan atau pembinaan awal kepada siswa (workshop, pelatihan seni, dll).
Tahap Pelaksanaan
Menjalankan kegiatan rutin setiap hari Sabtu sesuai jadwal dan tema yang ditentukan.
Melibatkan siswa dalam berbagai bentuk pentas seni: musik, tari, drama, puisi, pameran seni rupa, dll.
Melakukan gotong royong bersama sebagai bentuk penguatan nilai sosial.
Menciptakan suasana kegiatan yang menyenangkan, partisipatif, dan mendidik.
Tahap Dokumentasi dan Publikasi
Mendokumentasikan seluruh kegiatan melalui foto, video, atau laporan kegiatan.
Menampilkan hasil karya dan kegiatan di media sosial sekolah atau buletin sekolah sebagai bentuk apresiasi dan promosi.
Tahap Evaluasi dan Refleksi
Melaksanakan evaluasi berkala terhadap proses dan hasil kegiatan.
Mengadakan sesi refleksi bersama siswa untuk mendengar pengalaman dan masukan mereka.
Melibatkan guru dan orang tua dalam memberikan umpan balik untuk perbaikan program.
Menyusun laporan pelaksanaan dan rekomendasi untuk peningkatan inovasi ke depannya.
Tujuan Inovasi
Program SABATYA diselenggarakan dengan tujuan untuk:
Mewadahi Minat dan Bakat Siswa dalam Bidang Seni dan Budaya
Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengekspresikan dan mengembangkan potensi seni serta kreativitasnya melalui kegiatan rutin dan terstruktur.
Melestarikan dan Menumbuhkan Cinta terhadap Budaya Lokal dan Nasional
Menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya bangsa serta memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada generasi muda.
Menanamkan Nilai-Nilai Karakter dan Sosial melalui Gotong Royong
Mengembangkan sikap peduli, tanggung jawab, dan kerja sama melalui kegiatan kebersamaan dan gotong royong di lingkungan sekolah.
Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Aktif, Inklusif, dan Berbudaya
Membangun budaya sekolah yang ramah, menyenangkan, dan menghargai keberagaman melalui kegiatan seni, budaya, dan sosial.
Mengisi Waktu Luang Siswa dengan Kegiatan Positif dan Bermakna
Mengarahkan siswa untuk menggunakan waktu di luar pembelajaran akademik (khususnya hari Sabtu) dengan kegiatan produktif, edukatif, dan menyenangkan.
Meningkatkan Partisipasi dan Kolaborasi antara Guru, Siswa, dan Komunitas
Mendorong keterlibatan seluruh elemen sekolah serta komunitas budaya lokal dalam menyukseskan program bersama.
Manfaat Inovasi
Pelaksanaan program SABATYA memberikan berbagai manfaat, baik bagi peserta didik, warga sekolah, maupun masyarakat sekitar, antara lain:
Bagi Peserta Didik:
Pengembangan Kreativitas dan Bakat
Siswa dapat mengekspresikan diri melalui berbagai kegiatan seni dan budaya, yang membantu mengasah keterampilan kreatif dan meningkatkan rasa percaya diri.
Peningkatan Karakter dan Keterampilan Sosial
Melalui kegiatan gotong royong dan kerja sama, siswa belajar nilai-nilai seperti tanggung jawab, kepedulian, saling menghargai, dan kemampuan bekerja dalam tim.
Wadah Apresiasi Seni
Siswa yang memiliki minat dalam seni dan budaya mendapatkan kesempatan untuk menampilkan karya mereka di depan teman-teman, guru, dan masyarakat sekolah lainnya.
Peningkatan Keterampilan Komunikasi dan Presentasi
Melalui pentas seni dan kegiatan sosial, siswa dilatih untuk berbicara di depan umum, mengkomunikasikan ide, dan mengembangkan keterampilan presentasi.
Pemahaman terhadap Budaya dan Sejarah Bangsa
Dengan mengenal dan mempraktikkan seni serta budaya lokal, siswa menjadi lebih memahami akar budaya mereka dan bagaimana budaya berperan dalam identitas nasional.
Bagi Warga Sekolah:
Meningkatkan Keterlibatan dan Kepedulian Antarwarga Sekolah
Program ini membangun kolaborasi antara siswa, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua dalam kegiatan yang melibatkan banyak pihak, mempererat hubungan antarwarga sekolah.
Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Harmonis dan Inklusif
Kegiatan seni dan budaya yang melibatkan berbagai latar belakang siswa menciptakan lingkungan yang menghargai keberagaman dan saling menghormati.
Bagi Masyarakat Sekitar Sekolah:
Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal
Program ini berkontribusi pada pelestarian budaya daerah dan nasional melalui pengenalan seni tradisional kepada siswa serta masyarakat sekitar, menguatkan rasa kebanggaan terhadap warisan budaya.
Memberikan Hiburan dan Edukasi kepada Masyarakat
Pentas seni yang diadakan tidak hanya untuk siswa, tetapi juga dapat dinikmati oleh orang tua dan masyarakat sekitar, memberikan hiburan yang sekaligus edukatif.
Bagi Sekolah:
Peningkatan Citra Sekolah sebagai Pusat Pendidikan Karakter dan Budaya
Program ini memperkuat citra sekolah sebagai lembaga yang tidak hanya fokus pada pendidikan akademis, tetapi juga pengembangan karakter dan pelestarian budaya.
Meningkatkan Partisipasi dan Kepedulian Orang Tua
Keterlibatan orang tua dalam kegiatan SABATYA meningkatkan hubungan positif antara sekolah dan keluarga, yang pada gilirannya mendukung keberhasilan pendidikan siswa.
Hasil Inovasi
Program SABATYA (Sabtu Seni dan Budaya) diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh elemen yang terlibat, dengan hasil sebagai berikut:
Hasil bagi Peserta Didik:
Peningkatan Kreativitas dan Keterampilan Seni
Siswa mampu mengembangkan bakat dan keterampilan seni mereka melalui berbagai bentuk ekspresi seni, baik itu seni musik, tari, teater, maupun seni visual.
Penguatan Karakter dan Etika Sosial
Melalui kegiatan gotong royong dan kerja sama, siswa dapat menginternalisasi nilai-nilai seperti tanggung jawab, kerjasama, kepedulian terhadap lingkungan, dan sikap saling menghormati.
Meningkatkan Rasa Percaya Diri dan Kemampuan Public Speaking
Siswa yang terlibat dalam pentas seni atau presentasi karya akan merasa lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum dan mempresentasikan ide-ide mereka.
Penghargaan terhadap Keragaman Budaya
Siswa menjadi lebih mengenal dan menghargai keberagaman budaya, baik budaya lokal maupun budaya nasional, yang memperkaya wawasan dan perspektif mereka.
Hasil bagi Warga Sekolah:
Terjalinnya Kerja Sama yang Lebih Solid
Guru, siswa, dan orang tua bekerja sama dalam menyukseskan kegiatan, mempererat hubungan di antara mereka, dan membangun kebersamaan di lingkungan sekolah.
Lingkungan Sekolah yang Lebih Inklusif dan Berbudaya
Program ini menciptakan suasana yang inklusif dan berbudaya, di mana setiap orang merasa dihargai dan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi.
Hasil bagi Masyarakat Sekitar Sekolah:
Pelestarian dan Penghargaan terhadap Budaya Lokal
Masyarakat akan semakin mengenal dan menghargai budaya lokal melalui kegiatan seni dan budaya yang dipamerkan, serta menjadi lebih terhubung dengan sekolah sebagai pusat budaya.
Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Sekolah
Masyarakat sekitar, orang tua, dan komunitas seni lokal terlibat dalam kegiatan, baik sebagai penonton, pembimbing, maupun mitra dalam penyelenggaraan program.
Hasil bagi Sekolah:
Citra Sekolah yang Positif dan Berkarakter
Sekolah akan dikenal sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen tidak hanya pada pengajaran akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan pelestarian budaya.
Meningkatkan Keberagaman dan Partisipasi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Program ini dapat menginspirasi lebih banyak siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, terutama yang berkaitan dengan seni, budaya, dan sosial.